Cara Menanam Pohon Besar Agar Tidak Mati (Panduan Lengkap dari Pengalaman Lapangan)
Menanam pohon besar agar tidak mati bukan perkara mudah. Banyak kasus di lapangan menunjukkan pohon dengan ukuran besar, mahal, dan terlihat sehat justru mati beberapa minggu setelah ditanam. Masalah utamanya bukan pada kualitas pohon, melainkan pada metode pemindahan, adaptasi, dan penanaman yang kurang tepat.
Artikel ini membahas secara lengkap cara menanam pohon besar agar tidak mati berdasarkan pengalaman lapangan dari Tukang taman Berkah Tamandan dikombinasikan dengan prinsip hortikultura. Panduan ini cocok untuk tukang taman, pemilik rumah, kontraktor lanskap, hingga pemula yang ingin tingkat keberhasilan tanam mendekati 90–100%.
Apa yang Dimaksud Pohon Besar?
Pohon besar adalah tanaman dengan karakteristik:
- Tinggi di atas 2,5–3 meter
- Diameter batang minimal 8–10 cm
- Akar sudah kuat dan menyebar luas
- Bobot berat dan sulit dipindahkan manual
Contohnya seperti ketapang kencana, trembesi, tabebuya, pule, beringin, dan berbagai pohon peneduh besar lainnya.
Kesalahan Umum Saat Menanam Pohon Besar
Sebelum masuk ke metode yang benar, penting memahami kesalahan yang sering terjadi:
- Langsung menanam pohon besar dari alam tanpa adaptasi
- Tidak melakukan pembolingan akar
- Lubang tanam terlalu kecil dan tanah keras
- Tidak memangkas daun atau cabang
- Memberi pupuk kimia terlalu cepat
- Menanam di siang hari saat panas terik
Kesalahan-kesalahan ini menyebabkan pohon mengalami stres berat hingga akhirnya mati.
Prinsip Dasar Cara Menanam Pohon Besar Agar Tidak Mati
Prinsip terpenting yang harus dipahami adalah:
Pohon besar mati bukan karena jelek, tetapi karena stres.
Tugas kita adalah mengurangi tingkat stres pohon sejak proses pengambilan hingga pohon benar-benar beradaptasi di lokasi baru.
Metode Profesional Menanam Pohon Besar dari Alam
Metode ini digunakan untuk pohon besar yang berasal langsung dari alam (bukan tanaman tampungan).
1. Pembolingan Akar Pohon
Langkah pertama adalah pembolingan akar, yaitu menggali pohon dengan jarak aman dari batang.
- Jarak galian: 30–50 cm dari batang
- Untuk pohon sangat besar, jarak bisa diperlebar
- Usahakan akar serabut utama tetap ikut
Pembolingan akar berfungsi menjaga keseimbangan antara akar dan tajuk pohon.
2. Pembungkusan Akar dengan Karung
Setelah digali, akar dan media tanah dibungkus menggunakan karung goni atau karung berpori.
- Menjaga kelembaban akar
- Mencegah tanah rontok
- Memberi sirkulasi udara
Karung lebih disarankan dibanding plastik karena tidak membuat akar kepanasan.
3. Proses Adaptasi atau “Disakitin”
Ini adalah tahapan paling krusial dalam cara menanam pohon besar agar tidak mati.
Pohon yang sudah dibolingi tidak langsung ditanam, melainkan:
- Diletakkan di tempat sejuk
- Diberi naungan semak, paranet, atau penutup alami
- Dibiarkan hingga daun rontok alami
Proses ini biasanya memakan waktu 3–7 hari, tergantung ukuran dan jenis pohon.
Kenapa Daun Harus Rontok?
Daun adalah sumber penguapan. Saat akar rusak akibat pemindahan, daun yang terlalu banyak justru membunuh pohon. Daun rontok menandakan pohon sedang:
- Mengurangi penguapan
- Menyimpan energi di batang
- Bersiap membentuk akar baru
Daun rontok bukan tanda gagal, justru tanda adaptasi berhasil.
Persiapan Lubang Tanam yang Benar
Lubang tanam memegang peranan penting dalam keberhasilan penanaman pohon besar.
- Diameter lubang: 2 kali ukuran bola akar
- Kedalaman: sama atau sedikit lebih dalam
- Tanah dasar harus gembur
Media Tanam Ideal
- 50% tanah gembur
- 30% kompos atau pupuk kandang matang
- 20% sekam bakar atau pasir
Hindari penggunaan pupuk kimia pada tahap awal.
Proses Penanaman Pohon Besar
Setelah pohon melewati fase adaptasi, barulah dilakukan penanaman.
Langkah Penanaman
- Masukkan pohon beserta karung ke dalam lubang
- Buka atau sobek karung bagian samping
- Posisi leher batang jangan tertimbun tanah
- Timbun tanah secara bertahap dan padatkan perlahan
Penyiraman yang Tepat
Penyiraman pertama harus dilakukan hingga tanah benar-benar basah.
- Hari pertama: siram sampai air meresap sempurna
- Hari berikutnya: cukup lembab, jangan becek
- Hindari penyiraman berlebihan
Perawatan Setelah Tanam
Perawatan 1–4 minggu pertama menentukan hidup atau matinya pohon.
- Pasang penyangga agar pohon tidak goyah
- Gunakan naungan sementara 7–14 hari
- Jangan beri pupuk kimia sebelum muncul tunas baru
Tanda Pohon Besar Berhasil Hidup
- Muncul tunas baru di batang atau cabang
- Batang tetap keras dan segar
- Tidak muncul bau busuk dari tanah
Tanda Pohon Besar Akan Mati
- Batang menghitam dan lembek
- Seluruh cabang kering
- Tanah berbau busuk akibat akar membusuk
Kesimpulan
Cara menanam pohon besar agar tidak mati bukan soal kecepatan, melainkan ketepatan proses. Tahapan pembolingan akar, adaptasi atau “disakitin”, penanaman yang benar, serta perawatan awal adalah kunci utama keberhasilan.
Dengan metode yang tepat, tingkat keberhasilan tanam pohon besar bisa sangat tinggi, bahkan untuk pohon yang berasal langsung dari alam.
FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah pohon besar dari alam bisa langsung ditanam?
Tidak disarankan. Pohon dari alam harus melalui proses adaptasi agar tidak mati.
Berapa lama proses adaptasi pohon besar?
Umumnya 3–7 hari, tergantung ukuran dan jenis pohon.
Apakah daun rontok berarti pohon mati?
Tidak. Daun rontok adalah tanda pohon sedang mengurangi stres.
Kapan boleh diberi pupuk?
Setelah muncul tunas baru, biasanya 3–4 minggu setelah tanam.
Apakah metode ini cocok untuk semua jenis pohon?
Ya, terutama pohon besar seperti ketapang, trembesi, tabebuya, pule, dan beringin.
Butuh Jasa Penanaman Pohon Besar?
Jika Anda ingin hasil aman, rapi, dan tingkat hidup tinggi, silakan hubungi:
📞 CTA / WhatsApp: 0812-1971-5689
Kami siap membantu penanaman pohon besar, taman, dan lanskap secara profesional.
0 Komentar